Hari yg indah' dengan matahari terik
aku tetap menikmati indahnya pantai ini. Pantai , ombak , langit biru, terik
matahari semua bercampur aduk di otakku. Wah tuhan memang maha hebat, Dia bisa
ciptakan dunia seindah ini, terlintas kalimat itu diotakku. Sesaat aku sadar
dari khayalan itu saat aku dikagetkan seorang pelayan cafe yg ada di pantai
itu',
"maaf mbak seseorang menunggu anda di sana" dia menunjukkan cafe
romantic di tepi pantai itu, "terimakasih" ucapku pada lelaki itu.
Aku pergi meninggalkan tempat itu dan menuju cafe romantic yang dia maksud.
Ternyata dirly yg sedang menungguku disana. Dirly adalah sosok lelaki yg pernah
hadir dihidupku walau hubungan kami tak bisa dikatakan pacaran.
Aku menyapanya sambil tersenyum ”hai dir tumben nih. Ada apa ? ”
,dia kemudian tersenyum dan berdiri
merangkul ku ,,, “hy juga cantik' aku kangen aja. Emang gak boleh ya ? "
aku tertawa cekikikan melihat tingkah konyol dirly, jujur saja sebenarnya aku
juga merindukannya tetapi aku berlagak biasa saja
"haha boleh kok. Gausah ngambekkan gitu
" kemudian dia menarik hidungku' ya itu kebiasaan dirly saat dia bertemu
denganku, dia tidak pernah lupa dengan hidungku
"gitu dong cantik" sesaat tiba-tiba suasana hening, aku teringat
saat-saat dulu aku sangat dekat dengannya. Kami adalah korban cinta terlarang,
cinta dan sayang yg gak akan bisa dibawa jauh dari hubungan sodara, adat adalah
tonggak penghalang hubungan ini. sesaat aku tak berfikir panjang aku pasti
selalu menyalahkan tuhan. Aku selalu berkata "tuhan itu tak adil" ,
meyalahkan tuhan adalah hal terbodoh dalam hidupku. Tapi dirly selalu
menguatkanku "sudahla, kita jalani saja. Tuhan punya rencana indah".
Itulah kalimat yg dia ucapkan jika aku sudah mulai meyalahkan tuhan. Jujur saja
aku sangat menyayangi sosoknya begitu juga dengan dia' dia menyayangi sosokku
lebih dari saudara , tapi semua hanya angan-angan yg tak kan bisa terjadi ,
" hey' kok diam sih ros" aku kaget saat dia memukul pundakku
" gpp kok dir" sembari kulemparkan senyum dengan mata yg sudah berkaca-kaca,
"kamu gak suka ya aku dtg " dia terlihat bungkam saat menanyakan itu
"enggak kok dir, aku senang bgt kok" sedikit aku menutupi kesedihanku
akan kedatangannya yg membuka luka lama itu **
Keesokan paginya aku lebih awal bangun karena aku sudah punya janji dengan
dirly. Dia mengajakku ke sebuah toko pembuatan cokelat milik temannya , dan
dirly juga tau bahwa aku sangat menyukai cokelat. Aku harus tampil cantik hari
ini, aku pun langsung bergegas mandi , memoles wajah dengan bedak dan memoles
bibir dengan gincu pink milikku. Kupilih gaun yg memang menurutku cocok untuk
ku kenakan saat jalan dengannya. tiba-tiba denting bb ku berbunyi
"Aku tunggu didepan ya" , ternyata itu bbm darinya, segera ku ambil
highhells 5cm itu lalu kusempatkan melihat cermin, melihat bagaimana
penampilanku hari ini, ternyata sudah oke. Kututup pintu kamar lalu aku
bergegas keluar aku terdiam saat aku melihat dia membawa sosok wanita lain, dia
tersenyum penuh arti melihatku, lalu sedikit kusembunyikan rasa sakit itu
"maaf membuat kalian lama menunggu" kataku pada dirly dan wanita itu,
"gak lama kok' oh ya kenalin ini dera"
dirly mengenalkan wanita itu padaku tetapi dia tak memberi tahu status siapa
wanita yg dibawanya itu .
"Rosma" aku mengulurkan tangan sambil membuang sedikit senyum
untuknya, dia menjabat tanganku dengan senyumannya ditambah lesung pipi itu
manis itu
"dera" katanya menyebutkan namanya . Kami pun bergegas memasuki mobil
menuju toko pembuatan cokelat. Wanita itu duduk didepan sebelah dirly' sambil
tertawa mereka bercanda-canda layaknya sepasang kekasih, aku hanya bisa terdiam
saja melihat tingkah mereka yg sebenarnya ingin membuat airmata ku jatuh.
Kalo tau kayak gini aku gak mungkin bakal ikut dengan mereka pikirku sambil
curi-curi pandang kearah mereka
"Wah ros kok diam aja sih" dirly mengagetkanku dengan pertanyaan itu,
"gaenak aja jd ganggu gini dir, enakan duduk sendiri dibelakang kok lanjut
aja becandanya sama dera " aku sedikit mengelakkan bahwa sebenarnya aku
sedang envy dan tersenyum dengan mata berkaca-kaca,
"wah kamu nangis ya ros ? " Tanya dera padaku ' aku terdiam malu
sambil mencari alasan
"ah enggak kok ra' mataku kelilipan doang, udah biasa kok" jawabku
sedikit mengucek-ngucek mata agar mereka percaya bahwa aku sedang tidak
mengeluarkan airmata
"oh aku kira kamu nangis" wah sykurlah mereka percaya pikirku
"enggak lah' kok nangis sih ? Hahah " tetapi dirly sudah menatapku
curiga sedari tadi tapi aku coba meyakinkan mereka bahwa aku sedang kelilipan
"beneran nih gak kenapa-kenapa ? " Dirly akhirnya angkat bicara
"iyaiya aku gpp kok dir, santai aja" sedikit meyakinkan dirly aku
tertawa kecil , akhirnya mereka melanjutkan candaan mereka, aku pura-pura tak
mendengar dan acuh , 30menit diperjalanan akhirnya kami sampai ditempat
pembuatan kue cokelat itu. Seperti tuan putri pintu dera pun harus di bukakan
oleh dirly, aku semakin envy saja melihat tingkah mereka. Akhirnya sebelum
memasuki toko itu aku beralasan bahwa temanku masuk rumah sakit dan aku harus
segera kesana sebenarnya aku hanya menghindari envy yg semakin besar
"dera , dirly kayaknya aku gak bisa ikut kedalam deh" tiba-tiba dirly
dan dera terdiam kebingungan
"knapa ros ? Kok mendadak gini ?" Sahut dirly yg terkejut karena aku
mengakhiri tidak ikut kedalam ,,,
"laras skrg dirumah sakit dir' dia abis nabrak motor' keluarganya belum
pada datang" aku agak menundukkan kepala dan memasang acting muka sedih
,,,
"ya sudah kalo begitu, sayang nih kamu gak ikutan. Mau aku anterin ?
" Dirly memberi tawaran untuk mengantarkanku kerumah sakit tapi aku
menolak agar kedokku tak ketahuan
"aduh gausah dir' ngerepotin, yasudah aku pergi ya " aku memanggil
taxi yg lewat dan meninggalkan mereka dengan perasaan kesal,di dalam taxi
aku slalu mengoceh-ngoceh,
" neng kita mau kemana ? " supir taxi menanyakan tujuanku sebenarnya
" jln.baktisosial pak " jawabku pada supir taxi itu. Aku masih saja
tak habis fikir knp dirly berubah secepat itu ' dia yg ku kenal selalu menjaga
perasaanku sekarang tak kutemui lagi kuambil tisu didalam tas dan kulap air
mata yg menetes dipipi ini. Tak berapa lama aku akhirnya sampai di jalan bakti
sosial, ku ambil 20 ribu dari dalam tas lalu kubayarkan kepada supir taxi itu
"terima kasih pak" sahutku pada supir taxi itu "sama-sama
neng" supir taxi itu membalasnya sambil menutup pintu taxi nya**
Aku menuju rumah laras, laras adalah sosok sahabat yg selalu mengerti aku ,
"tokk...tok..tokk" kuketuk pintu rumah laras ,
tak lama aku menunggu didepan pintu kemudian laras membukakan pintu langsung ku
peluk laras seerat mungkin sambil kuteteskan air mataku yg sudah membendung di
sini
"rosma... Kamu kenapa ? Kok nangis ? " Laras membalas pelukanku
sambil mengelus-elus rambutku , laras kemudian menutup pintu dan membawaku ke
kamar dengan muka penuh tanya dan bingung dia kembali menanyakan apa yg terjadi
padaku
"udah ros. Jangan nangis lg dong , ayo cerita ke aku !" Laras tetap
memeluk ku dan menenangkanku sampai aku berhenti menangis,
"laras, aku kurang apa sih? aku jahat ya ?" Tiba-tiba laras bengong,
seakan-akan dia tidak mengerti apa yg sedang kubicarakan sekarang "kok
kamu nanyak gitu sih ros ? Kamu ada masalah ya?" Laras tetap berusaha
menanyakan apa yg terjadi padaku pagi ini, setelah aku menenangkan diriku
kemudian aku bercerita panjang lebar tentang kejadian pagi ini
"ya begitulah ras, aku gatau knapa dia brubah secepat itu" air mataku
jatuh lagi ketika menceritakannya
"sudah lah rosma, mungkin dia punya alasan tersendiri berubah seperti itu.
Atau mungkin dia tau hubungan kalian itu gak bakal ada ujungnya . Makanya dia
memutuskan untuk mencari wanita lain yg bisa dijadikan kekasih ato mungkin
pendamping hidupnya rosma, gak mungkin kan dia terus sama kamu aja, harus jadi
milik kamu terus" saat mendengar jawaban laras aku hanya bisa terdiam
sembari air mata itu menetes perlahan-lahan ,,,,
"sudahlah ros, ikhlaskan saja. Mungkin bahagiamu bukan berpihak padanya.
Mungkin tuhan punya rencana yg lebih indah buatmu" laras tetap
menenangkanku dan memelukku
"knp sih aku harus punya rasa sayang ke dia ? Kenapa ras ? Knpa harus dia
?? Tuhan tau aku gak bakal bisa jadi sama dia tapi kenapa rasa sayang ini
semakin lama semakin besar ? " aku tetap menangis menanyakannya kepada
laras
"ros, jangan pernah salahkan tuhan. Tuhan gak pernah salah ros. Siapa yg
bisa di salahkan ketika rasa sayang dan cinta itu datang di saat yg bersamaan?
Gak adakan ! " Laras berdiri mengambil sekotak tisu dan memberikan tisu
itu untuk menghapus air mataku,
"sudahla , biarkan saja dia bersama wanita itu mungkin..." Percakapan
laras terputus saat handphone ku berbunyi ternyata ada pesan baru dari dirly
"ros kamu dimana biar aku jemput ? Kok gak ngabarin aku dari tdi ?? "
Kuabaikan pesan darinya dan kembali meletakkan handphone itu "siapa ros ?
Kok pesannya gak dbalas ?" Laras memandangku yg mungkin menurut dia hari
ini aku berbeda dr biasanya
"dirly...ras, sudahla biarkan saja. Dia gak bakal kehilangan kalo aku gak
ngabarin dia. Toh dia juga sekarang pasti lagi senang-senang dengan pacar
barunya itu" aku menjawabnya sedikit acuh dan kesal. laras yg sedari td
memperhatikan ku bicara tampak tertawa melihat tingkah konyolku "hahah.
Cieee yg cemburu" laras ngebuly aku untuk membuatku sedikit tersenyum,
"ah laras, gak lucu tau. Aku nya lagi galau kamu kok malah ngetawain
sih" kucubit pipi laras yg selalu membuatku gemas sambil aku tertawa
melihatnya kesakitan . Setelah lama bercanda bersama laras' tak terasa ternyata
diluar hampir gelap ' waktu sudah menunjukkan pukul 7malam dan aku teringat ada
tugas kuliah yg harus ku selesaikan.
"laras.. Kayaknya aku harus pulang deh' tugas buat kuliah besok harus
selesai hari ini, soalnya besok dosen yg masuk galak bgt ras. Lagian udah gelap
juga. Gaenak sama teman-teman kost yg lain klo aku pulang malam-malam gini.
Makasih buat hari ini ras. Kamu memang thebest deh my laras" kupeluk laras
sambil berpamitan pergi dr rumah laras**
Sesampai di kost aku langsung mandi mengingat tugas kuliah besok harus cepat
kuselesaikan. Selesai aku bersih-bersih kemudian kubuka tugas yg akan
dikerjakan untuk dikumpul besok. Asik dengan tugas-tugas itu aku tak
menghiraukan lagi saat handphoneku kembali berbunyi. Kuabaikan bunyi handphone
itu mengingat tugas ini lebih penting' karena besok harus dikumpul. 2 jam aku
bergumul dengan buku-buku itu akhirnya tugas ku selesai' wahh tenang sekali
ketika tugas-tugas kuliah telah selesai ku kerjakan, tiba-tiba aku teringat
bahwa handphoneku sedari tadi terus berbunyi. Ku ambil handphone yg sedang di
charger itu ' setelah kubuka aku kaget ternyata ada 14 panggilan terlewat dan 9
pesan baru, kulihat 14 panggilan terlewat itu ternyata 11 dari dirly dan 3
panggilan lagi dari nomor baru yg tak terdaftar di kontak handphoneku kembali
kubuka 9 pesan tersebut , aku kaget saat aku melihat semua pesan itu dari dirly
dan nomor baru itu ternyata dirly juga,
"ROS KAMU DIMANA ?"
"ROS KAMU MARAH YA SAMA AKU?"
"ROS TELEPON AKU KOK GAK DI ANGKAT ?" "ROS JANGAN BUAT
KHAWATIR!!" Itulah isi pesan singkat dari dirly dan nomer baru itu. Jujur
saja sampai saat ini aku masih kesal atas kejadian pagi tadi, mengingat itu aku
kembali sedih . Kuletakkan handphone itu dan merasa badan ini sangat lelah aku
memutuskan untuk istirahat dan tidur***
*kriiingg...kriiingggg* aku kaget saat jam weker di atas meja berbunyi' dengan
mata yg masih mengantuk aku duduk diatas tempat tidur, sebentar kusempatkan berdoa
kepada sang maha besar dimana aku masih diberi nafas kehidupan dan kesehatan
sampai saat ini. Aku berdiri membuka jendela kulihat jam telah menunjukkan
pukul 06.15 kuambil handuk lalu aku beranjak menuju kamar mandi. Menghabiskan
waktu 20 menit dikamar mandi menurutku biasa saja bagi kamu wanita. Akhirnya
setelah selesai aku bersiap-siap menuju kampus tercinta, perjalanan menuju
kampus 10 menit bisa ditempuh jika tidak terjebak macet. Syukur hari ini aku
pergi lebih awal mengingat dosen yg masuk seperti nenek lampir dan tugas gak
boleh telat di kumpul. Setelah sampai dikampus tenyata dirly telah menungguku
lama
" heh' semalaman kemana aja ? Sms gak dibls , telepon gk di angkat , bbm
gak di read ?"
Dengan muka yg sedikit kesal dirly menanyakan semalaman aku kemana aja , ya
sedikit mengelak supaya aku gk dibilang cemburu karena kejadian semalam
akhirnya kubuat sejuta alasan yg masuk diakal dan bisa menghipnotisnya
"maaf dir' semalam handphone ketinggalan di kost laras waktu aku jemput
pakaian dia untuk dibawa ke rumah sakit, ini aja aku baru jemput tadi ke
kostnya" aku membuat spekulasi yg benar-benar membuatnya luluh
"beneran ? Semalam aku khawatir banget tau. Sekali lagi jangan di
ulangi" dia kembali menarik hidungku, aku maklum itu sudah jadi kebiasaannya
kalo aku lagi ada didekatnya
"iya loh beneran. Aduh... sakit tau" aku kembali mencubit perutnya '
bagi kami becanda seperti itu sudah biasa' karena aku juga terkenal manja jika
sedang bersamanya.
" Pulang kuliah ntar kemana ros ?"
"Nah aku gak kemana-mana ' ya langsung pulang bareng kamu lah"
"kita jalan yuk ?" Seperti ketiban durian jatoh aku langsung menerima
ajakan dirly
"oh boleh dir' ntar aku tunggu di lobby ya"
"oke ros" tak terasa begitu lama kami berbincang-bincang dengan
canda dan tawa akhirnya kami masuk ke ruangan masing-masing karena 5 menit lagi
dosen sudah memasuki ruangan dimana mereka ada jadwal untuk mengajar , aku dan
dirly berada dikampus yang sama, dengan jurusan yg berbeda. Tetapi dirly selalu
rajin menunggu ku dan mencari ku jika aku sudah tak menampakkan diri di kampus
. ***
Tak terasa waktu pun semakin siang. Gerah , panas itulah tepatnya suasana yg
bisa di gambarkan di kota ini jika waktu sudah mulai menunjukkan pukul 11,
akhirnya sks yg harus diikutin hari ini telah selesai. aku menuju lobby kampus
menunggu dirly keluar dari ruangannya. 5 menit 10 menit 13 menit aku menunggu
ternyata dirly tak kunjung keluar dari ruangan itu ku putuskan untuk melihat
sendiri ke ruangannya tetapi tak seorang pun lagi ku jumpai di ruangan itu'
tiba-tiba aku melihat teman dekat dirly yang kebetulan satu ruangan dengan nya,
kucoba untuk menghampirinya untuk menanyakan dimana dirly setelah 10 menit
lamanya aku berbincang-bincang dengannya ternyata dia bilang dirly tadi pulang
duluan dengan alasan menemani dera ke bandara menjemput keluarga dera yg baru
saja datang dari bekasi, aku langsung tercengang tak percaya akhirnya terlintas
di otakku bahwa sekarang dia lebih mentingin dera ketimbang aku. Tapi aku sadar
diri kok, aku bukan siapa-siapa nya dirly dan aku gak berhak buat
cemburu. Ku putuskan untuk mengabarinya bahwa aku sudah pulang ke kost.
"Maaf ros, tadi aku gak sempat ngabarin kamu. Aku ada urusan mendadak,
sekali lagi maaf ya. Janji jalan hari ini pasti aku ganti" itulah balasan
singkat pesan dari dirly. Akhirnya aku memilih untuk tidur saja dari pada aku
keluyuran gak jelas. Tak terasa 3 jam sudah waktu ku istirahat , aku bangun dan
mencari handphone ternyata ada pesan dari laras dan dirly .
" Ros tadi dirly datang kesini sama cewe nanyain kamu, ya aku blg aku
gatau. Dia gak nelfon kamu ato datang ke kost ? "
"Maaf ras aku baru bangun ' dia gadak datang tapi dia sms aku ama telfon.
Tp gimana aku mau jawab ! Aku nya aja juga lagi enak tidur" singkat
kubalas pesan dari laras lalu kuletakkan handphone dan menuju kamar mandi,
Setelah bersih-bersih aku penasaran kenapa dirly sampe datang ke rumah laras.
Akhirnya ku telepon laras
"Tutt...tuttt...tuttt" panggilan tersambung ke laras tapi sudah 2
kali dihubungi laras tetap tidak menjawab nya , ketiga kali ku telepon ternyata
ada jawaban dari laras
" halo ros. Maaf ya aku baru selesai mandi nih. Ada apa ros ? Kok tumben
?"
“Wah gak bisa lagi nih nelepon kamu ? Biar aku tutup aja telepon nya“
“wooo gitu aja langsung ngambekan, dasar cengeng“ laras tetap saja ngebuly aku
dengan kata-kata cengeng, laras tau aku anak satu-satu nya cewek di
tengah-tengah keluarga ku dengan 3 jagoan kecil ku. Laras memang sangat senang
kalau sudah buat aku ngambek gini
“udah ya laras, kita serius nih bicara. Aku mau nanyak sesuatu tau“
“ah kamu kayak wartawan aja pake nanyak-nanyak segala“
“larass.... Aku serius nih“ dengan nada tinggi seperti tikus terjepit akhirnya
laras mau mendengar aku dengan serius
“oke kita mulai ras, tadi dirly datang ngapain aja ?“
“Ohhh itu toh yg mau kamu tanyak, kok gak dari tadi aja ngomong nya“
"gimana aku mau nanyak dari tadi kamu ngajakin aku becanda mulu“ seperti
suara bayi yg merengek laras pun menjawabnya
“tadi dia nanyak kau kemana, ditelepon gak di angkat , sms gak dibales, kalo
dia ke kost takut kamu nya gak ada disana“
“ah biarain aja deh. Males banget tau gak“
“kalian kenapa lagi sih ? Berantem baikan berantem baikan! Heran tau“ laras
sepertinya emosi akhirnya laras ngomel-ngomel gak jelas "udah kamu
datang ke kost aku skrg, biar aku ceritain. Sekarang! Gak pake lama. Byee my
best “ kututup telepon dan kuambil segelas air aqua untuk di minum karena
tenggorokan ku yg kecil dan imut ini seperti nya membutuhkan siraman. 10 menit
aku menunggu kedatangan laras akhrinya laras sampai juga dengan tergesa-gesa
seperti dikejar-kejar hantu laras mengetuk pintu kamar ku, tanpa basa basi dia
langsung masuk dan duduk di sofa yg ada di sebelah meja belajar itu. Dengan
muka pucat pasi kuambilkan segelas air untuk laras dan aku menanyakan apa yg
sebenarnya terjadi sama laras sampai dia kayak berudu ketakutan gini
”Wah wah wah kamu kenapa ? Kok kayak ketakutan gitu ras ?” Laras meneguk sampai
habis air yg tadi ku ambilkan untuknya' dengan nafas terengah-engah dia
menceritakan kejadian malam ini,,,
”wah parah ros, masa aku ketemu orang gila? Dia ngejar-ngejar gitu tau gak.
akhirnya aku lari dan ngumpet di tempat pembuangan sampah dekat danau pinggiran
sana. Disitu aku baru bisa lepas dari itu org sinting” aku spontan tertawa geli
mendengar cerita laras, malam-malam gini masih ada aja ya orang gila yg
berkeliaran di kota seperti ini pikirku
”udah udah tenangin dulu diri kamu, syukur orang gila nya gak bawa kamu ke
rumah nya. Kalo kamu dibawa bisa jadi apa ya ? Hmmm, hahaha” aku pun terus ngebuly
laras sampai akhirnya laras sedikit tertawa melihat tingkah konyol ku. Eh
tiba-tiba aku sadar tujuan awal aku nyuruh laras kesini kan buat ngasih tau
info kejadian siang tadi
”gimana tadi gimana ??” Dengan penasaran aku terus menatap laras dengan serius
”oh iya aku hampir lupa, aku kan kesini buat ngasih tau itu sih. Ah ini semua
gara-gara orang sinting itu nih' gini ros... Tadi dia datang kerumah waktu aku
lagi ngomong-ngomong sama mama. Tiba-tiba bel rumah bunyi ya aku keluar eh
gataunya ada dirly sama cewek. Mungkin itu dera yang kamu maksud kemarin deh,
dia nanyakin kamu kemana, soalnya dia bilang sms , telepon , bbm dia juga gak
kamu bales, ya aku bilang juga aku gatau soalnya sms aku juga kamu gak ada
bales. Sebenarnya ada apa lagi sih ros ??”
”Itu anak mau nya apa sih ? Gak ngerti banget aku ras. Tadi dia udah minta maaf
soal semalam ya udah aku maafin. Terus tadi dia janji ngajakin jalan pulang
kuliah, eh aku tunggu-tunggu bukannya nongol , bukan ngabarin kek. Terus aku ke
ruangannya dia tapi gak ada orang lagi. Yaudah kebetulan aku liat temen dekat
dia ya aku tanyak lah si dirly kemana, siapa tau dia tau dirly kemana gitu”
dengan wajah seriusnya laras tetap mendengar ceritaku
”trus gman ros...?”
”tau gak teman dia bilang apa ? Dia pulang duluan , soal nya dia mau nemenin
dera kebandara jemput keluarga dera yang baru aja nyampe dari bekasi, siapa
yang gak kesal coba ? Yaudah aku bbm dia , aku bilang aku pulang aja , eh malah
dia balesnya singkat banget gitu” Dengan wajah manyun tetap kulanjutkan cerita
itu kepada laras
”yaudah gausah mewek gitu, jelek tau. Biarin aja dulu dia senang sama si dera
dera nya itu, entar kalo kamu udah cuekin dia pasti dia merasa kehilangan kalo
emang dia bener-bener sayang ke kamu ros. Biarin aja dulu sampe kapan dia
bertahan buat kamu sedih terus” laras mengelus pundakku dan mencoba menenangkan
ku. Laras memang sahabat yang selalu ada buat aku, saat aku susah atau senang
laras lah yang selalu tau tentang ku. Cinta, keluarga, kuliah bahkan sampai
tentang diriku sendiri aku selalu cerita ke laras. Beberapa menit aku
menenangkan diri ku tiba-tiba handphone bergetar, ternyata bbm dari dirly
”PING!!! Ros kamu kenapa sih ? Kok akhir-akhir ini berubah gitu?”
”Hah berubah ? Enggak kok dir, aku masih kayak yang dulu”
”udah ros, kamu jujur aja. Aku ada salah ya sama kamu ? Maaf soal tadi siang
ros. Aku benar-benar ada keperluan mendadak makanya sampe gak sempat ngabarin
kamu”
”ya gpp kok. Udahlah lupain aja ya. Aku ngantuk nih, tidur duluan ya. Malam”
begitulah bbman singkat ku dengan dirly, sebenarnya aku kangen banget sama
dirly tapi aku coba mengakhiri bbman itu. Seperti yg laras bilang kalo di
cuekin mungkin dia bakal mengerti. Waktu menunjukkan pukul 21.00 satu jam lagi
waktu laras untuk tidur, laras tak mau membuat orang tuanya khawatir. Apa lagi
laras sama seperti ku,dia anak tunggal cewek di tengah-tengah keluarga
besarnya. laras pun akhirnya meminta untuk di antarkan sampai dia dapat taxi.
Setelah laras pulang aku terus memikirkan kata-kata laras tadi. Akhirnya kata CUEK
selalu mengelilingi otakku, ya aku harus bisa pikirku mengingat kalimat laras
tadi. Tak disangka mungkin aku kecapean akhirnya aku ketiduran.***
Kringgg!!! kring!!! Pagi ini alarm membangunkan ku dari tidur lelapku.
"Hoamm" aku berdiri membuka jendela kamar dan ku ambil handphone yg
semalaman kucuekin
"ros , kita berangkat sama ya.entar aku jemput kamu" bbm singkat
dirly membuatku sedikit bahagia tapi aku teringat akan ucapan laras semalam
"maaf dir' aku udah ada janji sama laras" kutolak ajakan dirly yg
mengajakku pergi kuliah bareng walaupun sebenarnya aku rindu saat-saat
bersamanya tapi dengan berat hati aku harus menolaknya, itu semua kulakukan
demi kebaikan hati ini. Aku tak ingin dikecewain lagi dan aku juga tak ingin
membenci sosok dirly. Aku harus belajar untuk cuek dan pura-pura tak peduli
dengan kehidupan nya lagi. Itulah pikiran yang terlintas pagi ini di otakku.
Sesampai di kampus ini pertama kalinya aku gak nyamperin dirly, biasanya setiap
pagi kami menyempatkan waktu untuk berbincang-bincang sama walau topik
pembicaraan tidak penting untuk diperbincangkan. Tapi itulah bagaimana akhirnya
kami bisa menjalani sebuah hubungan sampai sedekat ini.
”Kamu dimana ros ? Kok aku lihat gak ada di tempat biasa ?”
”Maaf aku gak ngabarin. Aku udah diruangan. Ada tugas yang harus diselesaikan
dir” kucari seribu macam alasan agar dirly tak curiga bahwa dia sedang di
cuekin olehku,
”oh yaudah kalo gitu, aku kira kamu ditaman. Aku tungguin sedari tadi kok gak
muncul gitu. Haha yaudah deh kamu selesaikan dulu tuh tugas kamu ntar kita
pulang bareng ya ros”
”aduh kayaknya gak bisa dir aku ada janji seharian ini bareng laras nemeni dia
jenguk keluarganya” membawa-bawa nama laras adalah jalan satu-satu nya agar dia
percaya bahwa aku benaran lagi sibuk, tapi entah kenapa seminggu terakhir ini
aku gak ngeliat dera, ah mungkin dia sedang sibuk atau dia sedang jalan-jalan
ke luar negeri, ya dera kan termasuk anak orang kaya pikirku ***
siang hari tepat pulang kuliah laras cerita kalo tadi pas di kampus dirly nge
bm dia , nanyakin soal sibuk ini itu. Wah gawat pikirku. Ternyata dirly sudah
mulai curiga akhir-akhir ini dengan ku. Dengan polos nya laras bilang hari ini
gak ada janji apa-apa dengan ku , aku sedikit menyesal karena tadi gak ngasih
kode ke laras . Dasar goblok pikirku
”terus gimana nih ros ?”
”Hufft aku udah pasrah banget deh ini di omelin sama dia, gak apa-apa deh ras,
kan salah ku juga. Tadi aku lupa kode ke kamu”
”beneran nih ros kamu udah siap di marahin sama dirly ? Atau mungkin dirly
bakal nyuekin kamu lebih parah dari kamu nyuekin dia”
aku langsung terdiam dan berfikiri bagaimana seandainya kalo dirly beneran
nyuekin aku, ahh kacau semua. Kenapa sih harus jadi kayak gini ceritanya . Tak
habis-habis aku memaki-maki diriku sendiri akibat kebodohanku.
”Udahla rosma, gak udah terlalu di pikirin. Biarin aja dia nyuekin kamu. Bukan
nya malah lebih bagus ? ” Aduhh laras tetap tak mengerti bahwa aku tak bisa
tanpa dia. Untuk berlagak cuek ke dia aja aku harus berfikir 1000 kali untuk
ngelakuin itu , akhirnya kami pulang ke rumah masing-masing. Tak terasa dirly
sudah 2 jam gak ngabarin aku saat aku mau buka bm ternyata ada pesan baru dari
dirly
"selamat sore rosma. Udah makan ? Aku harap kamu udah makan siang ya. Oh
ya ros kenapa sih kamu itu harus bohong ke aku ? Kenapa akhir-akhir ini kamu
juga berubah ke aku ? Aku ada salah apa ke kamu ros ? Gak enak banget di giniin
sama kamu. Sumpah ros ... pas aku tanyak laras sedih banget waktu dia bilang
kalian gak ada janji apa-apa. Kamu mau jalan sama cowok kamu bawa-bawa nama
laras ya ? Kalo kamu punya cowok baru kamu bisa bilang ke aku ros, gak harus
dengan cara kamu bohongin aku. Kali ini aku benar-benar kecewa sama kamu ros”
aku hanya bisa terdiam membaca pesan singkat dari dirly sambil aku menyesali
semua, kenapa aku harus kayak gini ke sih dirly ! Hanya karena aku cemburu dia
punya pacar? Gak seharus nya aku cemburu. Aku harus sadar diri, aku bukan
siapa-siapanya dirly, terus ku salahkan diri ini sampai aku memutuskan untuk
membalas pesan dari dirly ”selamat sore juga dirly. Aku udah makan kok, makasih
ya. Aku harap kamu juga udah makan. Maaf aku gak bisa jelasin disini”
”aku juga udah makan kok. Ya sudah besok sore aku tunggu kamu di puncak”
akhirnya kami memutuskan ketemuan besok sore di puncak untuk menjelaskan ini
semua. ***
Keesokan hari nya aku bergegas menuju puncak sesuai janji dengan dirly,
dagdigdug detak jantung ku makin gak karuan. Sesampai di puncak ternyata dirly
lebih awal sampai disana
”maaf membuatmu menunggu lama”
”gak apa-apa kok ros, duduklah” dirly mempersilahkan ku duduk dan dia masih
tetap berdiri melihat keindahan alam ini dari atas puncak ini
”aku gak nyangka ros, kamu bisa bohongin aku” ternyata dirly membuka percakapan
duluan, tanpa pikir panjang aku sudah siap untuk menjawab semua nya lalu aku
berdiri berjalan ke arah nya "Maaf buat sikapku beberapa hari ini ke kamu
dir, aku udah bohongin kamu, cuekin kamu. Tapi kamu tau kenapa aku lakuin itu
semua ? Kamu gak tau kan gimana perasaan ku saat kamu lebih mentingin dera
ketimbang aku, Kamu gak tau rasa di cuekin saat kita lagi jalan sama, kamu
ingkari janji jalan demi dia, iya ?? Ini kamu dirly ?? Mana dirly yang ku kenal
dulu ! Yang selalu ramah , selalu merhatiin aku disaat apa pun itu , yang
selalu ngomel ini itu saat aku salah , yang selalu manjain aku ! Mana dirly
yang dulu ?? Kamu tau aku itu sayang banget ke kamu tapi apa ? Kamu gak
ngertiin perasaan ku dir, kamu cuma bisa....” Dirly tiba-tiba memeluk ku yang
sedah menangis
"udah jangan nangis ros. Aku sayang ke kamu. Ini aku dirly ros. Dirly yang
kamu kenal dulu, yg selalu sayang ke kamu, yg selalu ngomelin kamu , yang
selalu cubit hidung kamu ! Ini aku ros... Maaf ros, aku terpaksa ngelakuin itu
semua, keluarga dera yang minta aku buat nyenangin dera di akhir hayatnya. Aku
ini tetap milikmu ros, sayang ku hanya ke kamu“ aku spontan langsung melepas
pelukan dirly saat dirly bilang dia terpaksa ngelakuin itu semua karena
keluarga dirly minta supaya dirly ada di hari-hari terakhir dera “maksud kamu
apa dir , apa dera...“
”Iya ros, dera terkena penyakit leukimia stadium 3. Dan mustahil dia bisa
sembuh, kata dokter kemungkinan umurnya tidak lama lagi. keluarga dera tau
bahwa dera sangat menyayangi aku, sampai akhirnya keluarga memutuskan untuk
membujuk ku agar ada di saat hari-hari terakhirnya, itu semua terpaksa aku
lakuin. Maaf sebelum nya aku gak pernah bilang ini ke kamu ros. Aku tau kalo
aku bilang pasti kamu gak akan ngizinin, walau alasannya karena kamu sayang
banget ke aku“
“Kalo kamu bilang dari awal ke aku, Aku gak akan sekejam itu gak ngizinin kamu
dir. Kalo itu memang bisa buat dia bahagia di hari-hari terakhirnya, jadi
sekarang dera ada dimana dir ?“ “Ros, dera udah meninggal dua hari yang lalu,
sengaja aku gak bilang ke kamu,aku tau kamu bakalan gak tahan“
“apa ? Dera meninggal ? Gak mungkin dir, dia pasti masih ada kan ? Aku belum
sempat minta maaf ke dia dir“ dirly langsung memelukku. Dia tak ingin air mata
ku semakin banyak menetes
“iya ros, dera udah gak ada. Dia udah pergi untuk selamanya“
“gak mungkin... Dirr“
“sudahla ros, lihat aku. Kalo kamu nangis dia juga gak akan kembali lagi,
percayalah. Dia udah maafin kamu kok“ dirly memelukku dan mencium keningku ,
hingga akhirnya aku mencoba tenang dan menerima kenyataan
“udah ya , kamu gak boleh nangis lagi. Entar jadi jelek mau ? Sekarang hanya
ada aku dan kamu ros. Kamu tau aku sayang banget ke kamu , dan aku juga tau
kamu sayang banget sama aku. Walau kita gak bakal tau apa yang akan terjadi
kedepan sama hubungan ini. Tapi aku berharap hubungan kita bisa lebih dan bisa
dibawa jauh. Santai aja ros, ini hati hanya milikmu“
“iya dir, aku juga berharap sama seperti mu. Semoga tuhan punya rencana indah
untuk hubungan ini. Makasih ya, aku juga janji hati ini hanya milikmu“ dirly
terus memeluk ku sangat erat seakan-akan dia tak ingin kehilangan ku. Semua
berubah saat dera pergi jauh dan hanya ada aku dan dirly yang akan menjalani
hubungan ini, apa pun nanti nya yang akan terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar