Selasa, 20 Agustus 2013

HANYA BISA TERSENYUM

Hari ini begitu panas sehingga aku memutuskan untuk tetap stay di kamar dengan semua buku-buku yang terus menemaniku.
 Ku ambil sebuah nota lalu kubuka lembaran demi lembaran nota kecil itu sebuah nota yang pernah kau tulis tentang kisah kita, ku ambil pena dari dalam box dimana aku selalu meletakkan segala perlengkapan alat tulis ku lalu kucoret kalimat demi kalimat yang menurutku sulit untuk kita gapai bersama. Saat itu aku sangat teringat dimana kita selalu melalui hari bersama. Pagi , siang bahkan sore hari pun kita masih selalu setia dengan moment yang selalu kita buat bersama. Pagi itu kau pamit bahwa kau akan mengikuti bimbingan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri, dengan berat hati aku melepas kepergianmu demi masa depan kita berdua! ya masih ku ingat jelas semua janji yang kau ucapkan sebelum kau berangkat sampai kau pergi . Entah hal apa yang membuatmu berubah aku pun tak tau persis sejauh ini aku masih tetap pada komitmen ku untuk menjaga hatiku, semua berubah saat aku menjalani LDR (hubungan jarak jauh) kau mulai cuek, acuh bahkan sehari pun kau mampu tak memberiku kabar. Tapi itu tidak mengurungkan niat ku untuk tetap mempertahankan mu karena kita menjalani nya bukan hanya sebentar dan segampang yang org pikirkan, banyak tantangan dan lika liku selama kita menjalaninya bersama mulai dari wanita pengganggu hubungan kita, teman makan teman bahkan orang tua. Tapi itu semua bukan penghalang untuk kita melanjutkan dan mempertahankan hubungan ini. Sore itu tepat tanggal 19 juni saat aku berada di kota yang sama denganmu kusempatkan untuk singgah menemui mu di sebuah perumahan kecil, sempit, ramai dan kumuh tempat mu sekarang beradaptasi dengan lingkungan baru bahkan teman-teman barumu. Ya jujur saja setelah sebulan tak bertemu denganmu melihatmu saja sedikit gejolak rasa rindu ku hilang, aku menyempatkan berbincang-bincang denganmu, menanyakan masalah studi , ujian dsb dan di tengah-tengah perbincangan itu kau memberiku sebuah plastik berisi box kubuka box itu ternyata sebuah gaun gamis bercorak hitam putih, ya aku ingat saat dimana aku menginginkan sebuah gaun. Ku akui kau adalah sosok lelaki yang mengerti akan kebutuhan setiap wanita dan kau sosok yang bisa memanjakan wanita "Terima kasih" ucapku sambil memasukkan box kedalam sebuah tas yang kubawa selesai ujian tadi, sejam tak terasa sudah aku bersamamu dan aku harus berpamitan pulang karena aku harus menemui seorang yang sudah kuanggap kakak. Keesokan hari kau tak mengabariku seharian, entah kenapa ku amati lambat laun tingkah mu makin berubah dan aneh semenjak kehadiran seorang wanita yang dalam pengakuan mu dia adalah saudara, aku tetap percaya dan tak sedikit pun menaruh curiga pada mu tetapi lama kelamaan siapa yg bisa menyangka dan menebak saat hati mulai lelah untuk bertahan ? Aku memang lemah, aku menyerah .... Selama ini jika kita mempunyai masalah pasti aku selalu mengalah untuk kebaikan kita. Tapi jujur kali ini aku tak sanggup  "maaf aku lelah" itulah kalimat yang ada di hati dan di pikiran ini, bukan aku sudah tak menyayangi mu lagi tapi apa kau pernah berfikir sedikit saat sebuah pesan salah kirim sampai di kotak masuk handphone ku?  Saat ku dengar dari seorang sahabat mu ada wanita datang menemui mu di kost? Saat kau tidur di rumah seorang wanita? Saat kau tak memberiku kabar? Apa kau pernah cerita tentang wanita itu siapa! Asal usulnya dari mana! , maaf aku sedikit berlebihan... Tapi ini lah aku, aku yang selama ini kau kenal, yang selama ini menyayangi mu, yang selama ini memperhatikan mu !! Tapi sudah lah aku tak mau mempermasalah kan itu pikirku. Siapa pun dia, apa pun maksud dan tujuan nya aku hanya bisa tersenyum dan berkata "ini skenario tuhan" , mungkin semua terlalu indah untuk di lupakan tapi kenangan tetap lah menjadi kenangan dan tak akan pernah untuk di lupakan. Aku hanya bisa berdoa "kelak suatu saat dia akan sadar bahwa ketakutanku adalah rasa sayangku yang terlalu besar, tapi saat dia menyesali semua lihat lah bahwa aku tak menangis lagi dan aku bisa berdiri sendiri tanpa dia bahkan lelaki lain, munafik jika aku harus berkata bahagiamu bahagiaku juga' TIDAK !! Aku hanya bisa mengucapkan LONGLAST untuk pengganti ku dan SUKSES untuk studi nya, tuhan aku yakin kau siapkan yang lebih indah dari rencana yang sudah ku rangkai sebelumnya, mungkin ini adalah jalan dan pelajaran yang hikmahnya bisa kupetik. Ketuk hati nya kasih dia pandangan luas dan lebih dewasa lagi. Aku tak mengingin kan nya kembali jadi kekasih ku tuhan cukup sekali luka yang digoreskan di hati ini, terlalu banyak perbedaan yang harus kami samakan, maka biarkan dia mencari yang lebih baik dari aku dan seiman dengannya" 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar